Budaya

4 Masjid dengan Akulturasi Budaya di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kental dengan akulturasi budaya. Hal inilah yang membuat Indonesia indah, banyaknya ragam budaya yang dibarengi akulturasi budaya tidak membuat perbedaan, akan tetapi keharmonisan.

Salah satu contoh akulturasi budaya di Indonesia sendiri bisa ditemukan di tempat-tempat ibadah, contohnya adalah masjid. Masjid yang didesain dengan kombinasi budaya dan agama, serta desain grc krawangan yang apik ini terlihat sangat cantik nan indah.

Nah, di Indonesia sendiri, ada lhoh beberapa masjid yang kental dan populer karena akulturasi budayanya. Berikut adalah ulasannya.

4 Masjid yang Kental dengan Akulturasi Budaya di Indonesia

Ada beberapa masjid di Indonesia yang desain bangunannya berpadu dengan budaya setempat. Akulturasi budaya ini terlihat sangat indah dan unik. Yuk cek ulasannya.

·         Masjid Gedhe Kauman (Yogyakarta)

Masjid ini berada di sebelah barat kompleks alun-alun utara kota Yogyakarta. Bangunan utama dari masjid Gedhe Kauman ini disebut sebagai tajug lambang teplok. Jika dilihat dari luar, orang yang baru ke Yogyakarta atau baru pernah menginjak ke masjid tersebut pasti akan mengira itu adalah bangunan budaya seperti balai desa. Padahal, bangunan tersebut adalah masjid yang cukup populer di Yogyakarta.

Filosofi Jawa bernilai Islam sangat kental pada desain bangunan masjid ini, terutama pada atapnya. Atapnya yang bertumpang 3 (terlihat seperti 3 atap bertumpang) ini konon merefleksikan 3 filosofi Islam, yaitu makrifat, syariat, dan hakekat.

Tidak hanya itu, yang membuat bangunan ini unik adalah atapnya juga memiliki filosofi dari agama Hindu-Budha. Bentuk atap pada masjid ini difilosofikan sebagai tempat paling suci hunian para dewa, atau para sejarawan menyebutnya sebagai “Meru”.

Terlebih lagi, bangunan masjid yang kokoh berdiri hingga sekarang tersebut adalah bangunan yang dibangun pada abad ke-17 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Menarik bukan? Jika Anda berkesempatan untuk berlibur ke Yogyakarta, tempat ini adalah tempat yang wajib Anda kunjungi.

·         Masjid Raya Sumatra Barat

Melihat masjid biasa, Anda mungkin bisa kagum karena GRC krawangan atau hiasan yang indah. Tapi, mungkin Anda akan lebih kagum lagi ketika pertama kali melihat Masjid Raya Sumatra Barat yang kapasitasnya mampu menampung hingga ribuan orang ini. Kapasitas dari Masjid Raya Sumatra Barat ini diklaim dapat menampung hingga 5 ribu hingga 6 ribu jemaat. Namun, bukan hanya kapasitas Masjidnya saja yang akan membuat Anda kagum, melainkan desain bangunan yang unik akan akulturasinya.

Masjid Raya Sumatra Barat memiliki desain atap seperti rumah adat Padang, Rumah Gadang. Tidak heran mengapa demikian, karena masjid ini terletak di Padang, jadi adanya akulturasi dengan budaya Padang tentu sangat maklum.

Seperti yang kita tahu, Rumah Gadang sendiri mempunyai atap khas yang unik, disebut sebagai atap Gonjong (atap yang semakin ke-atas semakin meruncing atau mengecil di bagian sudut). Tidak hanya itu, dalam interiornya juga terdapat akulturasi nuansa Minang yang bisa ditemukan pada hiasan kaligrafinya. Sama halnya dengan masjid yang diperindah dengan GRC krawangan, ada juga ukiran-ukiran yang sangat kental dengan khas dari Minang yang membuat masjid ini mempunyai suasana Minangkabau.

Kapasitas yang besar, serta desain unik nan indah baik secara eksterior maupun interiornya membuat masjid ini menjadi salah satu masjid paling megah di Indonesia. Diklaim, biaya untuk membuat Masjid Raya Sumatra Barat ini mencapai hingga ratusan milyar rupiah! WOW!

·         Masjid Kudus

Salah satu masjid yang kental akan akulturasi budaya dan agama adalah masjid Kudus. Masjid ini dibangun dengan dasar nuansa 3 agama, yaitu Hindu, Islam dan Budha.

Bagian bangunan yang paling kental akan akulturasi ini adalah bagian menaranya yang memiliki 3 bagian yaitu badan, kali dan kepala yang sangat kental akan budaya dari Hindu-Majapahit.

·         Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho adalah salah satu masjid yang paling terkenal akan akulturasi budaya Tiongkok dengan campuran nuansa Islam. Terletak di Surabaya, Kawasan Genteng, masjid ini menjadi masjid paling unik yang mungil yang ada di Jawa Timur.

Ketika masa pembangunan, masjid ini dibuat pada awalnya sebagai penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho yang akan datang ke pulau Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam, atau dakwah.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, masjid ini terbilang mungil karena ukurannya yang tidak terlalu luas. Namun jangan salah, ukurannya bukan menjadi Patokan, tapi filosofi dibalik pembangunan luas masjid ini yang sangatlah luar biasa.

Masjid ini dibangun dengan lebar 9 meter dan panjang 11 meter. Nah, angka-angka ini bukanlah angka biasa. Angka 11 mencerminkan luas dari Ka’bah saat pertama kali pembangunan. Sedangkan angka 9 mencerminkan jumlah dari sunan (Wali Songo) yang populer sebagai pendakwah ajaran agama Islam di Indonesia.

Masjid biasa tentu ditentukan oleh GRC krawangan yang unik, akan tetapi Masjid Cheng Ho ini berbeda. Masjid dibangun dengan desain khas Tionghoa. Arsitektur yang kental akan negeri tirai bambu ini membuat masjid Cheng Ho lebih nampak seperti tempat ibadah penganut kepercayaan Tionghoa dibandingkan masjid.